Teater Indonesia 92
KEN AROK
"Si Buruk Rupa"
"Ken Dedes janganlah Kau palingkan Wajah'Mu dari pada Wajah'Ku.
Janganlah Kau palingkan Kecantikan dari pada Kejelekan.
Janganlah Kau Berpaling dari pada'ku, Janganlah Kau Berpaling dari pada Aku.
"Sebab Bila hati'ku marah, Bila hati marah, Bila hati'ku marah............
Maka Auman dari pada Aungan Singa'ku, Akan meluruh rantakan seluruh daratan.
Besertamerta Laut'pun mengering dengan seketika, Dan langit akan terbelah karena-nya.
Janganlah Kau Berpaling dari pada'ku, Janganlah Kau Berpaling dari pada Aku.....
(n)...........dalam Ancaman-nya.
Saterdag 30 Maart 2013
Singa Padang Karautan
Teater Indonesia 93
Singa Padang Karautan
"Wahai Para demit dan penghuni Padang Karautan
Datanglah Pada'ku, Datanglah Pada'ku, Datanhlah.........
Rambatlah Jiwa'ku, Rambatlah Jiwa'ku, Rambatlah.......
"Wahai Para Binatang penguasa Padang Karautan
Datanglah pada'ku. Datanglah pada'ku, Datanglah..........
Rambatlah Hati'ku, Rambatlah Hati'ku, Rambatlah........
(n)........dalam Penghianatan Hati nurani dan Jiwa suci.
Singa Padang Karautan
Ken Arok Saat Keluar Dari Petapaannya
"Wahai Para demit dan penghuni Padang Karautan
Datanglah Pada'ku, Datanglah Pada'ku, Datanhlah.........
Rambatlah Jiwa'ku, Rambatlah Jiwa'ku, Rambatlah.......
"Wahai Para Binatang penguasa Padang Karautan
Datanglah pada'ku. Datanglah pada'ku, Datanglah..........
Rambatlah Hati'ku, Rambatlah Hati'ku, Rambatlah........
(n)........dalam Penghianatan Hati nurani dan Jiwa suci.
Ken Dedes
Teater Indonesia 94
Ken Dedes
"Dewi Bumi"
Lembayung diupuk senja
Menghias rona menitiskan tinta mani
Seakan Dewi turun dari kahyangan
Memberi pesan akan arti kehidupan
Setiap pujangga pasti akan bersabda
Setiap penyair pasti kan berfirman
Dan Setiap pecinta pasti akan rela menderita,
Asal bisa membuat hidupmu bahagia
Sebagai bentuk persembahannya pada yang Esa
Atas kesempurnaan dalam menciptakan......
(n).................dalam Sabda dan Firmannya.
Ken Dedes
"Dewi Bumi"
Lembayung diupuk senja
Menghias rona menitiskan tinta mani
Seakan Dewi turun dari kahyangan
Memberi pesan akan arti kehidupan
Setiap pujangga pasti akan bersabda
Setiap penyair pasti kan berfirman
Dan Setiap pecinta pasti akan rela menderita,
Asal bisa membuat hidupmu bahagia
Sebagai bentuk persembahannya pada yang Esa
Atas kesempurnaan dalam menciptakan......
(n).................dalam Sabda dan Firmannya.
Puisi Bibi Lung Untuk Adik Yoko
Teater Indonesia 95
Puisi Bibi Lung Untuk Adik Yoko
Ketika hasrat memuncak dan ketika rindu bertautan
Diri'ku seakan bukan bukan Diri'ku lagi.
Ketika rindu memuncak dan ketika hasrat bertautan
Kaki'ku seperti bukan miliku
Melangkah bukan Atas dasar keinginan
Beranjak bukan Atas dasar kemauan
Hanya untuk bertemu,Hanya ingin bertemu.
Hanya ingin bertemu, Hanya untuk bertemu
Meski hanya Satu detik
Meski'pun Itu Hanya satu detik saja...........
(n)..............dalam Puncak kerinduan.
Puisi Bibi Lung Untuk Adik Yoko
"Kaki'ku Seperti Bukan Milik'ku"
Ketika hasrat memuncak dan ketika rindu bertautan
Diri'ku seakan bukan bukan Diri'ku lagi.
Ketika rindu memuncak dan ketika hasrat bertautan
Kaki'ku seperti bukan miliku
Melangkah bukan Atas dasar keinginan
Beranjak bukan Atas dasar kemauan
Hanya untuk bertemu,Hanya ingin bertemu.
Hanya ingin bertemu, Hanya untuk bertemu
Meski hanya Satu detik
Meski'pun Itu Hanya satu detik saja...........
(n)..............dalam Puncak kerinduan.
Puisi Ken Arok
Teater Indonesia 96
Puisi Ken Arok
Ku Rengguk Anggur Maha Dewa
Ku Cicipi madu sabdanya.
Bumi ku telan dalam perut'ku
Matahari dan rembulan Ku genggam dalam tanganku
Ken Dedes;"Tak akan ada Hati untuk mengeluh
Tak akan ada Jiwa untuk mengeluh
Karena Hati dan jiwa'ku adalah Amarah
Karena Hati'ku dan Jiwa'ku adalah Amarah
Mana mingkin Aku mengeluh
Tak akan mungkin Aku mengeluh
Meski pada Dewa Batara Sekalipun
Meski'pun itu pada Dewa Batara sekalipun.......
(n).........dalam Keagkara murkaan.
Puisi Ken Arok
"Si Mahluk Tersombong"
Ku Rengguk Anggur Maha Dewa
Ku Cicipi madu sabdanya.
Bumi ku telan dalam perut'ku
Matahari dan rembulan Ku genggam dalam tanganku
Ken Dedes;"Tak akan ada Hati untuk mengeluh
Tak akan ada Jiwa untuk mengeluh
Karena Hati dan jiwa'ku adalah Amarah
Karena Hati'ku dan Jiwa'ku adalah Amarah
Mana mingkin Aku mengeluh
Tak akan mungkin Aku mengeluh
Meski pada Dewa Batara Sekalipun
Meski'pun itu pada Dewa Batara sekalipun.......
(n).........dalam Keagkara murkaan.
Puisi Brahma Wisnu Murti
Teater Indonesia 97
Puisi Brahma Wisnu Murti
Walaupun srigala bertahta dan berkuasa
Meskipun serigala berkedudukan dan bersinggasana
Namun; "Sesunguhnya serigala tidak memiliki mahkota
Kalaupun ada itu hanya menurut kata hatinya sendiri.........
(n).........dalam pengakuannya saja.
Puisi Brahma Wisnu Murti
"Di Pakuwon Kandang Cunga"
Walaupun srigala bertahta dan berkuasa
Meskipun serigala berkedudukan dan bersinggasana
Namun; "Sesunguhnya serigala tidak memiliki mahkota
Kalaupun ada itu hanya menurut kata hatinya sendiri.........
(n).........dalam pengakuannya saja.
Kitab Hati Gadis Suci
Teater Indonesia 98
Kitab Hati Gadis Suci
Panjangnya pedang bukanlah ukuran
Tajamnya pedang bukanlah kepastian.
Panjangnya pedang bukanlah kepastian
Tajamnya pedang bukanlah ketentuan.
Akan tetapi dimana keadilan di tegakan
Di Atas hati nurani yang paling dalam.
Kitab hati gadis suci penegakan keadilan
Di Atas hati nurani yang paling dalam......
(n)............dalam Kaf Taa Haa Ain Sin Miim
Kitab Hati Gadis Suci
Dunia Di Atas Penegakan Keadilan
Panjangnya pedang bukanlah ukuran
Tajamnya pedang bukanlah kepastian.
Panjangnya pedang bukanlah kepastian
Tajamnya pedang bukanlah ketentuan.
Akan tetapi dimana keadilan di tegakan
Di Atas hati nurani yang paling dalam.
Kitab hati gadis suci penegakan keadilan
Di Atas hati nurani yang paling dalam......
(n)............dalam Kaf Taa Haa Ain Sin Miim
Donderdag 28 Maart 2013
Puisi Arya Dwipangga
Teater Indonesia 99
Puisi Arya Dwipangga
"Si Pendekar Syair"
Aku hidup daripada kematian
Aku bangkit daripada kematian
Aku lahir daripada kematian
Aku bangkit daripada kematian
Aku hidup daripada kematian
Aku lahir daripada kematian
Aku lahir daripada kematian
Aku hidup daripada kematian
Aku bangkit daripada kematian.....
(n).........Dalam tadinya kamu hidup lalu Allah matikan,-
lalu kamu di hidupkan-Nya kembali.
Puisi Arya Dwipangga
"Si Pendekar Syair"
Aku hidup daripada kematian
Aku bangkit daripada kematian
Aku lahir daripada kematian
Aku bangkit daripada kematian
Aku hidup daripada kematian
Aku lahir daripada kematian
Aku lahir daripada kematian
Aku hidup daripada kematian
Aku bangkit daripada kematian.....
(n).........Dalam tadinya kamu hidup lalu Allah matikan,-
lalu kamu di hidupkan-Nya kembali.
Puisi Ken Arok untuk Ken Dedes
Teater Indonesia 100
Puisi Ken Arok Untuk Ken Dedes
"Si Pengagum Wanita"
Ken Dedes;
-Dari kecantikan wajah'mu terlahir sejuta puisi
-Dari keelokan tubuh'mu melahirkan sejuta sastra
-Seakan Wajah di bentuk daripada puisi
-Seakan Tubuh terbentuk daripada sastra
-Seakan Satu Bahasa Tercipta
-Satu Karya Sang Pencipta............
(n).....................................dalam Satu Pragmatik Kehidupan.
"Si Pengagum Wanita"
Ken Dedes;
-Dari kecantikan wajah'mu terlahir sejuta puisi
-Dari keelokan tubuh'mu melahirkan sejuta sastra
-Seakan Wajah di bentuk daripada puisi
-Seakan Tubuh terbentuk daripada sastra
-Seakan Satu Bahasa Tercipta
-Satu Karya Sang Pencipta............
(n).....................................dalam Satu Pragmatik Kehidupan.
Teater Indonesia'Ku
Teater Indonesia 101
TEATER INDONESIA'KU
"Dari lembah lautan mati dari tempat yang paling dalam,-
Dunia dimana kehidupan Manusia, Dunia Di Atas Keterbeamannya.
-Seakan tiada ungkapan untuk mengungkapkan perasaannya.
-Seakan tiada tangisan untuk mengungkapkan tangisannya.
-Seakan tiada jeritan untuk mengungkapkan kesakitannya.
"Dari lembah lautan mati dari tempat yang paling dalam;-
Dunia di mana kehidupan Umat Manusia, Dunia Di Atas Keterbenamannya.
-Seakan tidak diakui keberadaannya
-Seakan tidak Satu'pun daripada Bahasa mewakili ungkapannya....
-.............dalam Ketiadaan Bahasa......
(n).............dalam tidak Berperannya Bahasa.
TEATER INDONESIA'KU
"TAHA"
"Dari lembah lautan mati dari tempat yang paling dalam,-
Dunia dimana kehidupan Manusia, Dunia Di Atas Keterbeamannya.
-Seakan tiada ungkapan untuk mengungkapkan perasaannya.
-Seakan tiada tangisan untuk mengungkapkan tangisannya.
-Seakan tiada jeritan untuk mengungkapkan kesakitannya.
"Dari lembah lautan mati dari tempat yang paling dalam;-
Dunia di mana kehidupan Umat Manusia, Dunia Di Atas Keterbenamannya.
-Seakan tidak diakui keberadaannya
-Seakan tidak Satu'pun daripada Bahasa mewakili ungkapannya....
-.............dalam Ketiadaan Bahasa......
(n).............dalam tidak Berperannya Bahasa.
Teken in op:
Plasings (Atom)